Inilah yang Terjadi pada Tubuh Ketika Lakukan "Skip Challenge"

Posted by infokami-news on Jumat, 10 Maret 2017

Infokami.com - Saat ini fenomena #SkipChallenge tengah menjadi viral di kalangan remaja namun perlu diketahui bahwa permainan ini menuai kontroversi, karena dianggap berbahaya bagi kesehatan.

Skip Challenge adalah permainan dengan cara menekan dada sekeras – kerasnya sampai beberapa menit sampai seseorang tersebut mengalami pingsan dan juga kejang. Dan setelah beberapa saat nanti mereka akan kembali sadarkan diri.
Permainan skip challenge ini membuat seseorang pingsan, di karenakan kurangnya oksigen ke otak. Banyak orang yang melakukan tantangan ini tidak menyadari jika ada bahaya dari hal yang mereka lakukan itu.

Seorang dokter spesialis jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita di Jakarta, Siska Danny mengatakan jika kurangnya oksigen ke otak akibat tantangan tersebut meski hanya selama lebih dari 4 menit saja sudah dapat menyebabkan rusaknya jaringan otak atau saraf pusat.

Tantangan skip challange sangat berbahaya karena bisa menyebabkan pingsan, hipoksia (otak kekurangan oksigen), kejang, kerusakan otak, bahkan kematian.
SkipChallenge Bisa Bikin Kerusakan Otak Dan Kematian 2

Dr.Nick Flynn, dokter dari Union Quay, Medical Centre, Cork, mengomentari fenomena #PassoutChallenge atau #SkipChallenge.

"Saat melakukan passout challenge (atau skip challenge) mereka meniru kondisi kekurangan napas. Mereka menghentikan otot dada bergerak, sehingga tidak ada oksigen ke otak. Otak kemudian kekurangan oksigen dan seseorang akan kehilangan kesadaran,"
Ia menjelaskan, yang terjadi pada otak saat #SkipChallenge sebenarnya mirip dengan seseorang yang sedang tenggelam, tersedak atau mengalami serangan jantung.
"Kondisi itu menyebabkan hipoksia pada otak atau kadar oksigen sangat rendah dan dapat memicu kejang bahkan kematian. #SkipChallenge ini sangat berbahaya," katanya seperti dikutip situs irishexaminer.com.
Bila otak kekurangan oksigen lebih dari tiga menit maka bisa terjadi kerusakan otak, bila berlangsung lebih dari 5 menit akibatnya fatal. Karena itu, tantangan #SkipChallenge harus dihentikan.
Sedangkan jaringan saraf pusat adalah jaringan yang tidak dapat memperbaiki diri jika terjadi kerusakan. Hal ini dikonfirmasi sendiri oleh dokter Siska. Baca juga: Awas Cairan Pembersih Vagina Itu Berbahaya!
“Jaringan saraf merupakan jaringan yang tidak mampu memperbaiki diri kalau rusak. Jadi begitu rusak ya rusak,” jelasnya ketika dihubungi pada Kamis (9/3) kemarin.
Dokter Siska sendiri mengungkapkan jika dirinya baru mengetahui tentang adanya permainan skip challenge di kalangan remaja yang memainkan media sosial. Kumpulan video yang menampakkan remaja tengah melakukan tantangan ini dapat dilihat di berbagai media sosial seperti Instagram dengan hastag #SkipChallenge dan juga media Youtube. SUMBER

Blog, Updated at: 04.27

0 komentar:

Posting Komentar